Berita

Mantan Anggota DPRD NTT Angkat Bicara Soal 100 Hari Kerja Bupati Sumba Timur

Minggu, 20 Juni 2021 - 21:34
Mantan Anggota DPRD NTT Angkat Bicara Soal 100 Hari Kerja Bupati Sumba Timur Mantan Anggota DPRD Provinsi NTT Abraham Litinau.(FOTO:Habibudin/TIMES Indonesia)

TIMES KUPANG, WAINGAPU – Setelah terpilih dan dilantiknya Bupati Sumba Timur Kristofel Praing dan Wakil Bupati David Melo Wadu pada Februari 2021 lalu, mantan anggota DPRD NTT Abraham Litinau angkat bicara soal 100 hari kerja duet pimpinan Pemkab Sumba Timur tersebut.

"Yang kita harap adalah perjalanan Pemerintahan 100 hari ini mampu membuat pembangunan semakin baik di Kabupaten Sumba Timur," ungkap mantan legislator dari Fraksi Gerindra tersebut, Minggu (20/6/2021).

Ia mengatakan, Sumba Timur telah mempunyai pemimpin yang baru. Namun dalam membangun daerah ini dalam 100 hari memang tak semudah membalik telapak tangan, tetapi apapun itu harus dilaksanakan karena itu adalah konsekwensi sebuah kepercayaan masyarakat yang disyahkan Undang-undang.

"Setahu saya, mudah-mudahan saya yang salah, karena kelihatannya visi misi tidak masuk di tahun 2021 karena ABPD kemarin sudah ditetapkan oleh pemerintahan sebelumnya sehingga keliatannya mengikuti saja program dulu yang sudah ada. Yah, kita harap saja ditahun 2022 lebih murni visi misi yang dijanjikan ke masyarakat," ungkapnya.

Menurut Abraham, seharusnya ada Tim transisi yang membongkar APBD 2021, dan itu sah karena negara menjamin Bupati punya hak inovasi, hak diskresi dan kepentingan rakyat. Apalagi adanya bencana banjir, angin Seroja dan pandemi Covid-19 tentu persoalan ini harus fokus ditangani.

"Tentu bencana yang dihadapi masyarakat hanya menerima bantuan Presiden, tetapi bagaimana pertahankan ketahanan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini yang harus ditunjukkan ke masyarakat oleh Bupati dan Wakil Bupati bersama instansi terkait," ujarnya.

Abraham menyampaikan, persoalan ini harus nampak ke masyarakat jangan hanya bergantung kepada bantuan Presiden. Tetapi harus ada semacam kegiatan pemberdayaan ekonomi ke masyarakat, sehingga dapat mengubah pola hidup di masa bencana maupun masa pandemi ini.

"Kalau soal sumber dana saya pikir pemerintah ini sistem. Lucunya kalau dibilang dipotong sana sini, itu kan tergantung hak diskresi atau inovasi Pemerintah jika masih bisa digunakan," tuturnya.

Selain itu Abraham menambahkan, untuk pembangunan fisik yang masih berjalan di masa pandemi Covid-19 sebaiknya ditinggalkan dulu.

"Untuk mengantisipasi ekonomi masyarakat dalam bentuk pemberdayakan ekonomi karena masyarakat tidak bisa hidup seterusnya dengan bantuan Presiden," ujar mantan Anggota DPRD NTT ini terkait program 100 hari kerja Bupati Sumba Timur. (*)

Pewarta : Moh Habibudin
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Kupang just now

Welcome to TIMES Kupang

TIMES Kupang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.