TIMES KUPANG, SUMBA TIMUR – Pantauan H-5 menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) penumpang Kapal Pelni di Pelabuhan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, masih stabil.

Hal itu dikatakan Kepala PT Pelni Cabang Waingapu Setya Darmawan, Sabtu (20/12/2025).

Ia menjelaskan, hingga hari ini belum adanya peningkatan atau lonjakan penumpang di pelabuhan Waingapu sehingga para petugas di lapangan masih bisa handle dan juga penumpangpun masih bisa ditertibkan dari terminal penumpang hingga naik diatas kapal.

Adapun, tambah Darmawan, di H-5 ini bertepatan dengan kedatangan KM Awu pada Jumat (19/12/2025) pukul 20.00 wita rute Kupang – Waingapu – Bima -  Benoa dan Surabaya dengan mengangkut penumpang sejumlah 924 jiwa dengan rincian penumpang turun sebanyak 244 jiwa, penumpang lanjutan 680 jiwa. Sedangkan penumpang naik dari pelabuhan Waingapu sebanyak 757 jiwa.

“Tentu untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di pelabuhan Waingapu kami juga sudah siapkan posko bagi pemudik serta fasilitas lainnya agar semuanya berjalan lancar dan aman,” tuturnya.

Menurut Darmawan, PT Pelni juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan progam stimulus pemerintah berupa pemotongan harga 20 persen untuk seluruh trayek di liburan Natal 2025 dan Tahun baru 2026 (Nataru).

Program ini ungkap dia, memiliki kuota namun jika sudah habis maka tiket ekonomi akan diberlakukan kembali normal. Stimulus ini diberikan kepada penumpang yang berangkat dari I 17 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.

“Jadi untuk Pagu anggaran ini mencapai Rp24,8 Milyar dengan target 405.881 penumpang namun jika kuota tersebut terpenuhi sebelum 10 Januari 2026 maka harga tiket akan kembali normal,” ujar Darmawan.

Selain itu, kata dia, dalam mengahadapi Nataru pihak PT Pelni mengutamakan kualitas layanan dan fasilitas bagi penumpang karena itu yang menjadi fokus utama. Jika terjadi lonjakan penumpang biasanya terjadi peak season perusahaan akan berupaya memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman tanpa menaikkan tariff tiket.

“Yah, kita selalu tekankan bahwa peningkatan pelayanan menjadi fokus utama demi manjaga kepuasan masyarakat yang menggunakan angkuta laut,” terang Darmawan. (*)