TIMES KUPANG, KUPANG – Manajemen PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengumumkan bahwa DPR RI telah menyetujui anggaran sebesar Rp4 triliun untuk pembelian tiga kapal penumpang baru. Kapal-kapal tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2028, menggantikan sejumlah armada tua yang telah melayani masyarakat selama puluhan tahun.

“Alhamdulillah, PT Pelni sudah mendapatkan ketuk palu dari DPR RI beberapa waktu lalu untuk pelunasan kapal penumpang baru. Dengan begitu, perusahaan mendapat suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) di tahun 2024–2025 senilai Rp3 triliun untuk pembelian tiga kapal baru,” ujar Humas PT Pelni, Ditto Pappalinda, di Kupang, Kamis malam (9/10/2025).

Gantikan Kapal Berusia 40 Tahun

Ditto menjelaskan, ketiga kapal baru itu nantinya akan menggantikan kapal-kapal tua yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun, yaitu KM Umsini, KM Lawit, dan KM Kelimutu.

“Ketiga kapal itu rata-rata usianya sudah mencapai 40 tahun. Karena itu, akan segera digantikan dengan kapal baru,” ujarnya.

Ia menambahkan, masyarakat yang selama ini menjadi pengguna setia ketiga kapal tersebut, khususnya warga Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa mulai “menghitung mundur” masa operasi kapal lama.

“Untuk warga Kupang yang dilayani oleh KM Umsini dan Lawit, silakan bernostalgia dan rawat kapalnya dengan baik di sisa waktu yang ada,” kata Ditto.

12 Kapal Pelni Telah Lewati Usia Teknis

Secara keseluruhan, Pelni saat ini memiliki 26 kapal penumpang yang melayani rute pelayaran di seluruh wilayah Indonesia. Namun, Ditto mengungkapkan bahwa 12 kapal di antaranya sudah melewati usia teknis dan memerlukan pembaruan.

“Manajemen secara bertahap, dengan dukungan pemerintah, akan terus mengajukan PMN setiap tahun untuk pembelian kapal baru. Dari tahun 2024 hingga 2029, kami akan terus memperbarui armada,” jelasnya.

Meski begitu, jumlah total kapal penumpang Pelni akan tetap 26 unit. Namun, Ditto menegaskan bahwa Pelni terbuka terhadap penambahan armada apabila pemerintah ingin memperluas layanan maritim nasional.

“Jika pemerintah ingin menambah jumlah kapal, Pelni tentu sangat menyambut baik demi mendukung sektor maritim Indonesia,” ujarnya. (*)