TIMES KUPANG, MANGGARAI BARAT – Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan identifikasi terhadap jenazah korban kapal wisata KM Putri Sakinah yang tenggelam di perairan Pulau Padar Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami sudah siap, sementara masih di rumah sakit jenazahnya, kami akan mengadakan post mortem untuk mengidentifikasi jenazah yang tadi pagi ditemukan, saya belum menerima hasilnya," kata Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko di Labuan Bajo, Senin (29/12/2025).
Tim SAR gabungan pada Senin pagi telah menemukan jenazah yang diduga korban kecelakaan kapal di perairan Pulau Padar Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (26/12) lalu.
Menurut Kapolda NTT, penemuan jenazah itu atas laporan seorang nelayan kepada Tim SAR gabungan.
Ia juga meminta dukungan penuh seluruh elemen masyarakat dalam pencarian terhadap tiga korban warga negara asing (WNA) yang belum ditemukan hingga pencarian pada hari keempat.
Ia juga mengaku telah bertemu dengan keluarga korban yang juga menjadi korban selamat dalam peristiwa tersebut. Kepada kepolisian, keluarga korban memberikan apresiasi dan dukungan kepada Tim SAR gabungan agar segera menemukan para korban.
"Mohon bantuan doanya kepada seluruh masyarakat agar tim SAR ini bisa segera menemukan tiga orang korban yang belum kita temukan, kami mau bantuan seluruh masyarakat supaya kita berhasil menemukan jenazah tersebut," katanya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda NTT Kombes Henry Novika Chandra dalam keterangan menyatakan pihak kepolisian berkomitmen menangani musibah tenggelamnya kapal wisata KM Putri Sakinah. Selain operasi pencarian di laut, upaya identifikasi korban juga dilakukan secara serius melalui kegiatan antemortem oleh tim Sidokkes Polres Manggarai Barat.
Ia menjelaskan kegiatan antemortem tersebut telah dilaksanakan pada Minggu (28/12) sebagai langkah antisipatif untuk mempercepat proses identifikasi korban apabila ditemukan.
“Antemortem merupakan bagian penting dari penanganan bencana kemanusiaan, ini dilakukan dengan mengumpulkan data korban saat masih hidup, termasuk ciri fisik dan sampel biologis guna mendukung proses identifikasi secara ilmiah,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan kegiatan antemortem dilaksanakan di Posko Antemortem dan Zasgo Hotel Labuan Bajo, dengan melakukan wawancara langsung kepada Ortuno Andrea, selaku ibu sekaligus istri dari korban yang hingga kini masih dalam pencarian.
“Tim melakukan pendalaman terkait ciri fisik khusus para korban, sekaligus pengambilan sampel biologis berupa darah, air liur, dan rambut. Sampel ini disiapkan sebagai pembanding apabila nantinya diperlukan pemeriksaan DNA,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa langkah itu merupakan bentuk kehadiran negara dalam memberikan kepastian dan pelayanan maksimal kepada keluarga korban, khususnya warga negara asing yang terdampak musibah itu. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |