TIMES KUPANG, MALANG – Senyum lebar tampak dari wajah Haula, seorang siswa tunanetra kelas 6 Sekolah Hikmah di Jalan Cengger Ayam Kota Malang, usai menuntaskan lari sejauh 5 kilometer dalam gelaran TIMES Indonesia Fun Run 2025, Minggu (28/9/2025).

Meski memiliki keterbatasan penglihatan, Haula mampu menyelesaikan jalur lari umum bersama ratusan peserta lainnya dengan penuh semangat. “Gampang, kan di rumah latihan terus,” kata Haula polos ketika ditanya bagaimana perasaannya menempuh jarak tersebut.

Haula tidak turun tanpa persiapan. Sejak Juli 2025, ia rutin berlatih lari sejauh 5 kilometer di sekitar sekolahnya.  Setiap pekan, ia bersama teman-teman dan pendamping melatih stamina agar terbiasa dengan ritme lomba.

“Latihannya sudah sebulan lebih, biasanya juga 5 kilo, biar pas lomba nggak kaget,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Haula datang bersama lima teman lainnya dan seorang guru pendamping. Selama berlari, ia mendapat arahan dan bantuan untuk menjaga arah lari agar tetap aman. “Enggak kesulitan, karena ada yang mendampingi. Kalau nggak, bisa nabrak,” ujarnya sambil terkekeh.

Bagi Haula, pengalaman mengikuti TIMES Indonesia Fun Run 2025 bukan sekadar soal olahraga. Lebih dari itu, ia merasakan kebahagiaan bisa berlari bersama orang-orang non-disabilitas. “Senang sekali, karena bisa sama orang-orang awas, tidak hanya sama tunanetra saja,” ungkapnya.

Kebersamaan itu membuatnya merasa semakin percaya diri. Ia pun berharap acara seperti ini terus memberi ruang untuk para penyandang disabilitas. “Kalau teman-teman tunanetra ikutan olahraga, nanti bisa lari bareng aku. Jangan sampai aku sendirian, nanti bosen,” pesan Haula penuh semangat.

TIMES Indonesia Fun Run 2025 memang menghadirkan sejarah baru bagi ajang lari di Malang. Selain menyediakan kategori umum yang diikuti sekitar 700 peserta dari berbagai daerah di Jawa, panitia juga membuka jalur khusus 1 kilometer bagi penyandang disabilitas.

Namun kisah Haula menjadi sorotan tersendiri. Seorang anak tunanetra yang berani turun di kategori 5 kilometer, sejajar dengan peserta umum. Semangatnya seakan menegaskan bahwa olahraga adalah hak semua orang, tanpa memandang keterbatasan.

Dengan langkah kecilnya, Haula telah berlari jauh, bukan hanya di lintasan Fun Run, tapi juga dalam menginspirasi banyak orang untuk terus berani melampaui batas. (*)