https://kupang.times.co.id/
Ekonomi

Bank Indonesia: KEK Sanur dan Kura-Kura Jadi Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi Pulau Dewata

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:47
Bank Indonesia: KEK Sanur dan Kura-Kura Jadi Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi Pulau Dewata Kepala Perwakilan BI Bali Erwin Soeriadimadja di sela forum Balinomics di Denpasar, Bali, Sabtu (18/10/2025). ANTARA

TIMES KUPANG, JAKARTA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menilai dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yakni KEK Kesehatan Sanur dan KEK Kura-Kura Bali, menjadi mesin baru penggerak pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata.

“Ini menjadi basis pertumbuhan investasi di Bali,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali, Erwin Soeriadimadja, dalam forum Balinomics di Denpasar, Sabtu (17/10/2025).

Menurut Erwin, dua KEK tersebut berperan sebagai akselerator ekonomi yang mampu mempercepat laju investasi dan membuka lapangan kerja baru di sektor produktif. Hal itu diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang pada triwulan II-2025 tercatat sebesar 5,95 persen, melampaui rata-rata nasional sebesar 5,12 persen.

Kinerja ekonomi Bali, kata dia, masih ditopang oleh sektor pariwisata yang terus pulih pascapandemi. Sektor ini juga memberi efek domino terhadap lapangan usaha lain seperti akomodasi, kuliner, konstruksi, perdagangan, transportasi, dan pergudangan.

“Dua KEK ini bahkan termasuk dalam realisasi investasi terbaik secara nasional pada 2024, dengan dampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja,” jelas Erwin.

Berdasarkan data Dewan Nasional KEK, KEK Sanur diproyeksikan menarik investasi hingga Rp10,2 triliun dan menciptakan 18.375 tenaga kerja langsung serta 25.272 tenaga kerja tidak langsung saat beroperasi penuh. Sejak penetapan hingga triwulan I-2025, KEK Sanur telah mencatat realisasi investasi kumulatif Rp4,42 triliun dengan penciptaan 3.822 lapangan kerja.

Sementara itu, KEK Kura-Kura Bali menargetkan investasi sebesar Rp89,9 triliun dan akan menyerap hingga 35.036 tenaga kerja.

Dengan potensi tersebut, Bank Indonesia Bali menilai investasi berbasis kawasan dan infrastruktur strategis akan menjadi penggerak utama ekonomi Bali ke depan.

“Ini sejalan dengan arah kebijakan BI dalam memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” tegas Erwin.

Selain fokus pada dua KEK tersebut, BI Bali juga menyoroti pentingnya penguatan strategi pariwisata berkualitas, mengingat sektor pariwisata menyumbang 64,29 persen devisa nasional.

Peningkatan produktivitas pertanian, serta percepatan digitalisasi sistem pembayaran di wilayah perkotaan dan nonperkotaan, turut menjadi fokus kebijakan ke depan.

Lebih lanjut, BI Bali mendorong pengelolaan kunjungan wisata berbasis digital melalui tiket elektronik dan batas kunjungan harian berbasis data kapasitas daya tampung, serta pengembangan aplikasi terintegrasi seperti Love Bali.

Selain itu, BI juga mendorong investasi sektor tersier baru di luar wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan, agar pemerataan pertumbuhan ekonomi Bali lebih inklusif dan berkelanjutan.(*)

Pewarta : Antara
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Kupang just now

Welcome to TIMES Kupang

TIMES Kupang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.