TIMES KUPANG, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui PWNU DKI Jakarta menggelar Doa untuk Negeri bertajuk “Satu NU Satu Bangsa” di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari, Jakarta, Sabtu. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajakan kepada masyarakat untuk bersatu membantu para penyintas bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia.

Inisiator acara, Irfan Asy’ari Sudirman Wahid, mengatakan istighatsah dan doa bersama ini dilaksanakan menjelang akhir tahun sebagai bentuk keprihatinan atas banyaknya bencana yang terjadi, terutama di wilayah Sumatera dan Jawa, serta tantangan iklim yang diperkirakan masih akan berlanjut.

“Jadi istighatsah ini kita upayakan sebelum berakhir tahun karena kita tahu bencana cukup banyak di Sumatera, di Jawa, dan katanya juga ke depan tantangan iklim juga luar biasa,” ujar Irfan dalam keterangannya di Jakarta.

Acara Doa untuk Negeri diawali dengan Shalat Maghrib berjemaah, dilanjutkan tausiyah dan istighatsah. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian NU terhadap masyarakat terdampak bencana, setelah sebelumnya NU terlibat dalam berbagai aksi kemanusiaan melalui pengiriman tenaga, logistik, dan bantuan lainnya.

Sejumlah tokoh turut hadir dalam doa bersama tersebut, di antaranya Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Menteri Sosial yang juga pengurus PBNU Saifullah Yusuf, serta jajaran pengurus PWNU dan PCNU.

Irfan yang akrab disapa Gus Ipang menyampaikan bahwa NU kerap menggelar doa bersama dan istighatsah setiap kali terjadi bencana. Menurutnya, agenda Doa untuk Negeri yang dipersiapkan secara cepat ini juga merupakan respons atas ajakan Presiden Prabowo Subianto agar para ulama turut mendoakan negeri supaya segera pulih dari berbagai musibah.

“Mudah-mudahan kita bisa siap menghadapi ke depan. Presiden sudah melakukan aksi yang luar biasa, Kemensos juga. Kami juga bolak-balik ke Aceh dan Sumatera, melihat rehabilitasi yang konkret. Kita songsong bersama dengan berzikir dan berdoa,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyambut baik pelaksanaan Doa untuk Negeri tersebut. Ia menilai kegiatan ini sebagai ikhtiar spiritual untuk mendoakan masyarakat yang tengah menghadapi ujian bencana.

“Saya bersyukur malam ini banyak tokoh, ulama, kiai, jemaah, dan masyarakat yang memanfaatkan akhir tahun untuk peduli sesama lewat doa-doa yang dipanjatkan. Mudah-mudahan dengan doa bersama ini Allah memakmurkan Indonesia ke depan,” kata Gus Ipul.

Ia berharap doa bersama ini dapat memperkuat kerukunan dan persatuan bangsa, khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama, serta mendukung langkah pemerintah dalam membangun Indonesia yang lebih makmur.

“Kita berharap di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia mengalami kemajuan secara terukur dan bertahap, hingga tujuan mewujudkan Indonesia yang makin makmur dapat tercapai,” tuturnya.(*)